Asmara Tunas Kelapa

Minggu, 29 September 2013

Lagu cinta pramuka berjudul Asmara Tunas Kelapa ini bisa jadi terinspirasi lagu tentang kisah percintaan di kalangan anak pramuka sebelumnya, Sebatas Patok Tenda. Kedua lagu ini memang berkisah tentang jalinan asmara antara anggota pramuka. Bedanya, pada lagu Asmara Tunas Kelapa, kisah percintaan itu disertai harapan dan tekad kisah asmara tersebut akan terus terjalin dan menyatu.

Lagu Asmara Tunas Kelapa diciptakan oleh Kak Suyitno, seorang pramuka asal Bojonegoro, Jawa Timur. Lagu tersebut dicipta dan diperkenalkan pertama kali pada tanggal 16 Februari 2013 saat Pentas Seni dalam kegiatan Latihan Gabungan Temu Penegak II di Kwartir Ranting Sukosewu, Bojonegoro. Dinyanyikan bersama dengan grup bandnya, The Munk Band.
Terkait lagu Sebatas Patok Tenda yang menginspirasi penciptaan lagu ini bisa dilihat dari bunyi lirik pada bait kedua. Bait tersebut berbunyi; "kini cerita yang ada, ternyata tak sebatas patok tenda, s'moga kan tetap terjaga, kisah asmara tunas kelapa". Ini sekaligus menegaskan harapan dan tekad pencipta lagu bahwa kisah asmara yang telah terjalin tidak lekas berakhir layaknya dalam lagu 'Sebatas Patok Tenda' yang penuh ketidakpastian kelanjutan kisah asmaranya, 'tenda terbongkar sayonara cinta'.

Tunas kelapa dalam judul dan lirik lagu ini, sebagaimana dapat diduga, merujuk pada lambang Gerakan Pramuka, tunas kelapa, yang merepresentasikan Gerakan Pramuka dengan berbagai kegiatannya.

Lirik lagu Asmara Tunas Kelapa adalah sebagai berikut:
Asmara Tunas Kelapa

Indah yang kurasakan
Saat aku bertemu dengamu
Cinta yang kini ada
Tlah bersemi di dalam jiwa

Kini cerita yang ada
Ternyata tak sebatas patok tenda
S'moga kan tetap terjaga
Kisah asmara tunas kelapa

Tak mungkin kan terlupa
Saat bersama di pantai kelapa
kau genggam tanganku, bersandar di pundakku
Serasa tak ingin waktu berlalu
Tak pernah terlupakan
Kisah asmara tunas kelapa
Kuberharap slalu, kan tetap menyatu
Tunas kelapa saksi cinta kita

Kini cerita yang ada
Ternyata tak sebatas patok tenda
S'moga kan tetap terjaga
Kisah asmara tunas kelapa

Tak mungkin kan terlupa
Saat bersama di pantai kelapa
Kau genggam tanganku, bersandar di pundakku
Serasa tak ingin waktu berlalu
Tak pernah terlupakan
Kisah asmara tunas kelapa
Kuberharap slalu, kan tetap menyatu
Tunas kelapa saksi cinta kita
Tunas kelapa saksi cinta kita

Sekilas Sejarah Gerakan Pramuka Dunia & Indonesia

 Sejarah Pramuka di Dunia
       Sejarah Pramuka   di dunia dimulai ketika Lord Robert Baden Powell mengadakan perkemahan Pramuka pertama  di Pulau Brown    Sea di Inggris. Di dunia, tentu saja istilah Pramuka tidak dikenal. Namun jika Anda sering melihat film-film barat, tampak suatu organisasi yang giat menunaikan kegiatan pengumpulan dana dan amal yang mirip dengan Pramuka namun biasa dikenal dengan istilah Scout. Jika ditilik sejarah Pramuka dunia ini, Scouting atau Scout Movement merupakan gerakan anak muda dunia yang bertujuan untuk mendukung pengembangan anak muda dalam hal fisik, mental dan spiritual, sehingga mereka dapat berperan konstruktif dalam suatu masyarakat.
       Sejarah Pramuka di dunia dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell yang merupakan Letnan Jendral dari Tentara Inggris mengadakan perkemahan Pramuka pertama di Pulau Brown Sea di Inggris. Perkemahan tersebut berlangsung selama delapan hari. Dalam sejarah Pramuka, Baden Powell menulis prinsip-prinsip Pramuka dalam Scouting for Boys atau Pramuka untuk laki-laki pada 1908 di London. Tulisan tersebut berdasarkan buku militernya terdahulu dengan pengaruh dan dukungan dari Frederick Russel Burnham (Kepala Pramuka di Afrika Inggris), Ernest Thompson Seton dari Woodcraft Indians, William Alexander Smyth seorang pimpinan Boy’s Brigade, dan penerbitnya, Pearson.
Smith meminta Baden Powell untuk melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman Baden Powell. Sekilas kita ulas biografi Lord Robert Baden Powell yang sangat berperan dalam sejarah Pramuka ini. Beliau lahir 22 Februari 1857 dan diberi nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya adalah seorang profesor geometri di Universitas Oxford. Baden Powell menulis pengalamannya dalam buku “Aids to Scouting” yang berisi panduan untuk tentara muda Inggris supaya bisa mengemban tugas penyelidikan dengan baik. Tulisan tersebut menjadi bagian dari sejarah Pramuka dunia. Beliau  pensiun dari tentara pada 1910 dengan pangkat terakhir Letnan Jendral.
       Pada 1912 Baden Powell menikahi Ovale St. Clair Soames dan dikaruniai tiga orang anak. Di tahun yang sama inilah adik perempuan Baden Powell mendirikan organisasi kewanitaan untuk wanita yang dinamai Girl Guides (Brownie Guide, Girl Guide and Girl Scout, Ranger Guide). Tampaknya justru organisasi yang khusus untuk perempuan inilah yang kemudian namanya diambil oleh Indonesia dalam sejarah Pramuka, yaitu Kepanduan. Istri Baden Powell kemudian melanjutkan organisasi Girl Guides ini.
Petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka ditulis oleh Baden Powell pada 1914. Sejarah Pramuka pun terus berlanjut dengan terlaksananya petunjuk tersebut pada 1919. Beliau mendapat sebidang tanah di Chingford dari W. F. de Bois MacLarren sahabatnya. Maka tempat tersebut pun dinamai Gilwell Park yang berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan Pembina Pramuka.
       Selama paruh abad ke 20, pergerakan kepramukaan terus tumbuh dalam sejarah Pramuka, hingga mencakup tiga kelompok laki-laki pada usia utama masing-masing untuk anak laki-laki (Cub Scout, Boy Scout, Rover Scout). Cub Scout atau anak serigala adalah kelompok Pramuka usia siaga yang didirikan pada 1916.
       Pedoman kegiatannya didasari oleh buku The Jungle Book karya Rudyard Kipling. Isinya bercerita mengenai Mowgli si anak rimba yang dibesarkan oleh induk serigala di hutan. Sejarah pramuka pun terus berlanjut ketika Rover Scout dibentuk pada 1918 untuk kaum remaja yang berusia 17 tahun Buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Kesuksesan) diterbitkan pada 1922. Isi dari buku ini bercerita mengenai seorang pemuda yang harus mengayuh sampan untuk menuju pantai kesuksesan. Baden Powell memperoleh gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Tanggal 8 Januari 1941 beliau wafat di Nyeri, Kenya, Afrika. Kematian Baden Powell juga menjadi cerita tersendiri dari sejarah Pramuka.

Sejarah Pramuka di Indonesia
       Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
       Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
       Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
       Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
       Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
       Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
       Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
       Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
Perkembangan Gerakan Pramuka
       Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
       Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.

Sandi Ambalan Niti Baya - Sekar Arum

Jumat, 27 September 2013

Sandi Ambalan

Kehormatan itu suci
Menata hati untuk harga diri
Berbakti Untuk menggapai mimpi
Berbudi luhur karena menata hati

Tak kenal lelah, karena selalu bersama
Satu kata dalam kebenaran
Pantang menyerah dan menjilat
Satu hati dalam setiap langkah

Sabda pandita ratu
Menata hati menuju kebaikan
Tak kurang amal, karena kebajikan
Menjaga, mencintai alam

Menolong sesama dan bersikap kesatria
Tak kenal muka dan kasta
Bersiap untuk hidup bahagia
Menggapai semua cita

Praja muda yang tak kenal lelah
Menggapai cita ambalannya
semoga Tuhan merahmati
Satya bakti, darma bakti


                                                (Niti baya - Sekar arum)